Trending
Loading...
  • New Movies
  • Recent Games
  • Tech Review

Recent Post

Sabtu, 04 April 2015
Tips Korek dan Setting Noken As Motor untuk Balap

Tips Korek dan Setting Noken As Motor untuk Balap



Korek harian (kohar), sah-sah saja korek kem. Bisa dipangkas atau diganti dengan kem modif. Tapi tentu tidak ekstrem seperti halnya di balap. “Kohar perlu dipikirkan ketahanan untuk harian. Lagian, komponen pendukung lain masih standar,” jelas Aji, mekanik DRM yang kini tangani Supra Evolution, Den'Rama, Jakarta. 


Olah kem, langkah pertama tentukan dulu tinggi angkatan klep (lift). Tak perlu tinggi-tinggi. “Makin tinggi lift, per-klep makin tertekan. Dipake harian riskan boros per-klep,” tambah laki-laki hitam manis ini.

Untuk patokan, Aji kasih rumus. Tinggi lift cukup 30% x diameter payung klep in. Misal untuk Shogun 110, lift maksimal 30% x 25 mm = 7,5 mm.

Cara pangkasnya, setengah badan kem, yaitu pada bagian yang bawah atau yang gemuk, dikikis rata seluruh bagian. “Misal 0,8 mm, maka pangkasan harus rata seluruhnya. Awas, jangan sekali-kali ubah bagian pucuk kepalanya. Karena akan mengubah lube center (lb),” ingatnya.

Lho, apa itu lube center (LB)? Coba dibuka di situs Accelerated Motion Performance Product. Definisi LC adalah derajat dari titik mati atas menuju puncak bumbungan kem.

Lanjut ke pangkasan cari lift. Aji kasih ilustrasi pangkas 0,8 mm pada kem Shogun 110. Hasilnya, lift jadi 6,6 mm. “Tinggal hitung persamannya kalau mau pangkas lebih,” jelas mekanik berambut Hitam ini.

Lanjut ke durasi yang tidak butuh terlalu lama. Itu justru tidak efisien. Lagi-lagi, faktornya karena komponen lain tidak banyak berubah. “Cukup 300 derajat,” asumsi Aji.

Untuk nentuin bukaan klep in, pakai rumus patokan durasi dibagi 2 dikurangi lube center (LC). Misal Yamaha Vega dengan LC = 102, ingin dicari dengan bukaan 300 derajat. Maka bukaan klep masuk adalah (300/2)-102 = 48 derajat sebelum TMA (Titik Mati Atas). Klep masuk menutup dicari dengan rumus durasi-180-bukaan in, atau 300-180-48. Ketemu angka 72 derajat setelah TMB (Titik Mati Bawah).

Untuk klep buang, tinggal dibalik. Buka 72 derajat sebelum TMB dan menutup 48 setelah TMA. Cara pangkasnya, kikis pinggang bagian atas ke arah kepala kem . “Cukup disesuaikan. Dipangkas sedikit bertahap, lalu di cek sampai ketemu durasi yang diinginkan,” paparnya. Tapi harus tahu dulu posisi top atau TMA di kem.

Ingat, pangkasan juga harus rata dan sesuai profil kem. “Kalau enggak sesuai dampak akan terasa. Pembakaran tidak sempurna. Mesin enggak njerit. Kerak juga banyak di ruang bakar,” ingatnya.

Kemudian, untuk deteksi fungsi per klep, bisa dilakukan dengan menggerakan gigi sentrik.
Beberapa Arti Warna Kabel pada tiap Pabrikan Motor

Beberapa Arti Warna Kabel pada tiap Pabrikan Motor


Warna kabel motor beda. Susah dimengerti orang awam. Apakah artinya? Padahal oleh pabrikanan dibuat sederhana biar semua orang ngerti.

Dasarnya bermacam-macam kabel itu hanya bermuatan positif (+) atau negatif (-) saja. Tidak ada kabel yang bermuatan banci macam manusia. Jadi memang mudah untuk dimengerti.

Biar nggak linglung, berikut dibeberkan soal panduan arti sejumlah warna kabel di empat pabrikan ternama. Tentu tidak semua. Tapi bagian yang paling mungkin ditangani atau dibuka sendiri. Chuenk

HONDA
Hijau : (-) Masa, berlaku untuk semua negatif
Merah : (+) Aki
Hitam : (+) Kunci kontak
Putih : (+) Alternator pengisian (+) Lampu dekat
Kuning : (+) Arus beban ke saklar lampu
Biru : (+) Lampu jauh
Abu-abu : (+) Flaser
Biru laut : (+) Sein kanan
Oranye : (+) Sein kiri
Coklat : (+) Lampu kota
Hitam-Merah : (+) Spul CDI
Hitam-Putih : (+) Kunci kontak
Hitam–Kuning : (+) Koil
Biru-Kuning : (+) Pulser CDI
Hijau-Kuning : (+) Lampu rem
(Sumber: Sarwono Edi, Staf Divisi Teknik, PT Astra Honda Motor) 

KAWASAKI
Hitam-Kuning : (-) Masa
Putih-Merah : (+) Aki
Merah-Hitam : (+) Lampu depan jauh/dim
Merah-kuning : (+) Lampu depan dekat
Abu-abu : (+) Sein kanan
Hijau : (+) Sein kiri
Biru : (+) Lampu rem
Merah : (+) Lampu belakang
Coklat : (+) Klakson
(Sumber: Freddyanto Basuki, Service Department Marketing Division, PT Kawasaki Motor Indonesia. Buku Panduan Sepeda Motor Kawasaki) 

SUZUKI
Hitam-Putih : (-) Massa, berlaku untuk semua negatif
Putih-Merah : (+) Pengisian dari magnet
Kuning-putih : (+) Untuk ke penerangan
Merah : (+) Aki
Oranye : (+) Kunci kontak
Abu-abu : (+) Lampu belakang
Putih-Hitam : (+) Lampu rem
Hijau muda : (+) Sein kanan
Hitam : (+) Sein kiri
Kuning-putih : (+) Lampu depan
Putih–Biru : (+) Koil ke CDI
Biru-Kuning : (+) Pulser ke CDI
(Sumber : Pendi Suryanda, Supervisor Training Instruktur Senior Roda Dua PT Indomobil Niaga International)

YAMAHA
Hitam : (-) Masa, berlaku untuk semua negatif
Merah : (+) Arus positif dari Aki
Kuning : (+) Lampu depan jauh
Hijau : (+) Lampu depan dekat
Coklat : (+) Sein kiri
Hijau : (+) Arus beban (penerangan dll)
Putih-Merah : (+) Pulser CDI
Hijau-Hitam : (+) Rem
Tips Cara Aplikasi Doble CDI Jupiter MX

Tips Cara Aplikasi Doble CDI Jupiter MX


Artikel ini saya sadur dari Otoplus Edisi 02/IV July 2006, dengan Abbas sebagai penulisnya, jadi mungkin ini memudahkan bagi brothers yang ingin menambah pengetahuannya atau langsung mempraktekannya di bengkel langganan. Untuk resiko yang terjadi apabila bro mengikuti saran tertulis tersebut jangan marah ma ane ya disini ane cuma menyadur tuk membantu brothers semua, thanks.

Selain setting karbu meningkatkan tenaga MX bisa dilakukan dengan memodifikasi CDI, bisa mengadopsi CDI orisinil Jupiter lawas yang tanpa limiter yang bisa teriak hingga 11000 rpm dibandingkan dengan MX yang cuma 9000rpm.

Untuk mengaplikasikan CDI Jupiter lawas ini tidak dengan membuang CDI orsi MX jadi dibuat MX bro dengan 2 CDI (1 orsi mx 1 orsi jupiter). Kenapa demikian..?
CDI MX memiliki keterkaitan dengan sistim TPS (Throttle Position Sensor) di karbu yang tugasnya mengubah derajat waktu pengapian sesuai bukaan skep karbu. Selain itu CDI MX merupakan gabungan kerja dari semua sistim yang ada di MX. Ditakutkan ketika CDI MX dinonaktifkan kinerja MX secara keseluruhan malah bermasalah, singkatnya sistim 2 cdi ini cuma fungsi sistim pengapian MX diambil alih oleh CDI jupie lawas.

Cara Pemasangan (dengan mengaplikasikan hukum pararel) :
  1. Kabel pengapian dari CDI Jupiter direkatkan bareng kabel coklat polos dan hitam bergaris coklat dari sepul pengapian.
  2. Jangan lupa melepas kabel oranye yang menghubungkan CDI orsi dengan koil pengapian MX, karena kabel oranye menuju koil dari CDI mx akan diambil alih dari kabel koil CDI jupiter.
  3. Ganti perbandingan sproket (gear depan belakang) yang asalnya 15-39 menjadi 15-43 atau 14-39
  4. Rekayasa ini diyakini ampuh sanggup melesatkan MX bro di Gigi 2 sampai 90 km/jam.
Copyright © Awal Berdiri Tahun 2011 IMI Road Race Online Media Info Balap Motor Online Indonesia
Designed by Ghoyz Speed
Back To Top